Kamis, 30 November 2017

Milisi Seinendan bentukan Jepang di Jakarta

(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: masa pendudukan Jepang
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa: Setelah Jepang kalah perang, pihak intelijen Belanda menyita banyak foto buatan Jepang, antara lain foto di atas yang memperlihatkan barisan Seinendan di Jakarta dengan tiga instruktur Jepangnya berpose di halaman Willemskerk (sekarang Gereja Immanuel).
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Rabu, 29 November 2017

Konferensi Malino, 1946 (2): Sambutan warga Gowa untuk van Mook

PENGANTAR

Konferensi Malino adalah sebuah pertemuan yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 25 Juli 1946, diprakarsai pihak Belanda, dan dihadiri oleh 39 perwakilan dari Kalimantan dan Indonesia bagian Timur (De Groote Oost), untuk membicarakan rencana pembentukan negara-negara federal di Hindia-Belanda. Pertemuan yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal van Mook ini tampaknya bertujuan mengukuhkan pengaruh Belanda di masa depan Indonesia, dengan membentuk wilayah-wilayah yang cenderung pro-Belanda.

Berikut beberapa foto dari peristiwa ini.


Sambutan penunggang kuda Gowa
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Salah seorang penyambut van Mook
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Kedatangan rombongan mobil van Mook dikawal penunggang kuda Gowa
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Kemungkinan besar pidato sambutan pertama Van Mook, di bawah foto Ratu Belanda
(klik untuk memperbesar | © KITLV)

Waktu: 15-25 Juli 1946
Tempat: Malino (Sulawesi Selatan)
Tokoh: Hubertus Johannes van Mook (Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:


UPDATE 16 September 2019
Tambahan foto yang memperlihatkan rombongan berkuda Gowa dan pasukan KNIL bersiap menyambut van Mook di pinggir jalan:

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Selasa, 28 November 2017

Sisa persenjataan pasukan Jepang di masa perang kemerdekaan (2)

September 1946: Tentara Belanda mencoba tank peninggalan Jepang
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Februari 1947: Tank Belanda melintasi rongsokan tank Jepang
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
1947: SIsa-sisa pesawat tempur Jepang
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
19 Desember 1948: Mitraliur anti-pesawat yang digunakan para pejuang kemerdekaan
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
1949: Rongsokan pesawat tempur, mitraliur, dan senapan
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 1946, 1947, 1948, 1949
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Senin, 27 November 2017

Konferensi Malino, 1946 (1): Kedatangan dan penyambutan van Mook

PENGANTAR

Konferensi Malino adalah sebuah pertemuan yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 25 Juli 1946, diprakarsai pihak Belanda, dan dihadiri oleh 39 perwakilan dari Kalimantan dan Indonesia bagian Timur (De Groote Oost), untuk membicarakan rencana pembentukan negara-negara federal di Hindia-Belanda. Pertemuan yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal van Mook ini tampaknya bertujuan mengukuhkan pengaruh Belanda di masa depan Indonesia, dengan membentuk wilayah-wilayah yang cenderung pro-Belanda.

Berikut beberapa foto dari peristiwa ini.


Pesawat yang membawa van Mook mendarat
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Van Mook turun dari pesawat
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Van Mook disambut para pembesar Gowa
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Van Mook menyalami perwakilan militer Belanda di Sulawesi Selatan
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Van Mook berbicara dengan pembesar Gowa
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Waktu: 15-25 Juli 1946
Tempat: Malino (Sulawesi Selatan)
Tokoh: Hubertus Johannes van Mook (Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Minggu, 26 November 2017

Sisa persenjataan pasukan Jepang di masa perang kemerdekaan (1)

23 Oktober 1947: Stasiun radar di Palembang
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)
5 Oktober 1948: Beberapa meriam di Depok
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Desember 1948: Meriam di Sumatera Utara
(klik untuk memperbesar | © B. Huisman / gahetna)
Maret 1949: Pabrik senjata di Bandung
(klik untuk memperbesar | © van Overbeek / gahetna)
29 Maret 1949: Senapan dan amunisi yang disita pasukan Belanda di Magetan
(klik untuk memperbesar | © F.C. Kellenbach / gahetna)

Waktu: 1947, 1948, 1949
Tempat: Bandung, Depok, Magetan, Palembang, Sumatera Utara
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: lihat nama-nama di atas
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Sabtu, 25 November 2017

Tamu-tamu Hotel Homann, Bandung, di sekitar 1930-an

Acara dansa di tahun 1925
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
19 September 1931: Profesor J.M. van Winter (dan keluarga?) siap melakukan perjalanan dari Bandung ke Garut
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Restoran hotel dan para pelayannya, 1933
(klik untuk memperbesar | © KITLV)

Waktu: 1925, 1931, 1935
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Jumat, 24 November 2017

Tentara Jepang yang tertangkap pasukan Sekutu

Penangkapan pasukan Jepang di Papua
(klik untuk memperbesar | © Anefo / gahetna)
Tiga tentara Jepang di jip militer Belanda(?)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 1945 (?)
Tempat: Papua
Tokoh:
Peristiwa: 
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief Catatan:

Kamis, 23 November 2017

Perkembangan Hotel Homann, Bandung, dan jalan di sekitarnya dari tahun 1915 ke 1940

1915
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1915
(klik untuk memperbesar | © Tio Tek Hong / KITLV)
1925
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1935
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1935
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1940
(klik untuk memperbesar | © J.K. Zaalberg / KITLV)

Waktu: 1915, 1925, 1935, 1940
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Rabu, 22 November 2017

Tentara Jepang yang memilih desersi atau bergabung dengan pemuda Indonesia di dalam melawan Belanda (9)

Pengantar: Setelah kapitulasi Jepang semua tentaranya diperintahkan untuk menyerahkan diri dan peralatan perangnya kepada Sekutu. Secara umum perintah ini dipatuhi, yang membuat usaha para pemuda Indonesia untuk merebut senjata dari tangsi-tangsi pasukan Jepang menemui rintangan. Korban jatuh di kedua belah pihak.

Di sisi lain, sebagian serdadu tidak sudi menyerah, dan lebih memilih desersi atau malah bergabung dengan para pejuang kemerdekaan di dalam perang melawan Belanda. Berikut beberapa fotonya.

1946?: Pasukan Jepang yang tertangkap militer Belanda
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Medan, Agustus 1947: tentara Jepang digiring militer Belanda
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Agustus 1947: Pemeriksaan atas pasukan Jepang yang tertangkap
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Penjara Cipinang, September 1947
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 1947
Tempat: Medan, Jakarta
Tokoh:
Peristiwa: Serdadu-serdadu Jepang yang bergabung dengan para pejuang kemederkaan Indonesia, yang kemudian tertangkap Belanda .
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief Catatan:

Selasa, 21 November 2017

Perkembangan Hotel Homann, Bandung, dan jalan di sekitarnya dari tahun 1895 ke 1912

1895
(klik untuk memperbesar | © B.N. Teensma / KITLV)
1908
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1910
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
24 Maret 1912
(klik untuk memperbesar | © K.H. Verschoor / KITLV)
5 April 1912
(klik untuk memperbesar | © K.H. Verschoor / KITLV)

Waktu: 1895, 1908, 1910, 1912
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Senin, 20 November 2017

Tentara Jepang yang memilih desersi atau bergabung dengan pemuda Indonesia di dalam melawan Belanda (8)

Pengantar: Setelah kapitulasi Jepang semua tentaranya diperintahkan untuk menyerahkan diri dan peralatan perangnya kepada Sekutu. Secara umum perintah ini dipatuhi, yang membuat usaha para pemuda Indonesia untuk merebut senjata dari tangsi-tangsi pasukan Jepang menemui rintangan. Korban jatuh di kedua belah pihak.

Di sisi lain, sebagian serdadu tidak sudi menyerah, dan lebih memilih desersi atau malah bergabung dengan para pejuang kemerdekaan di dalam perang melawan Belanda. Berikut beberapa fotonya.

(klik untuk memperbesar | © Staal / gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 1947
Tempat: Medan? (foto paling atas), Jakarta (foto-foto berikutnya)
Tokoh:
Peristiwa: Serdadu-serdadu Jepang yang bergabung dengan para pejuang kemederkaan Indonesia, yang kemudian tertangkap Belanda .
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Minggu, 19 November 2017

Perkembangan Hotel Preanger, Bandung, dan jalan di sekitarnya dari tahun 1930 ke 1935

1930
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1930
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1930
(klik untuk memperbesar | © A.H. de Chantepie / KITLV)
1933
(klik untuk memperbesar | ©  J.H.B. Kuneman / KITLV)
1935
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
1935
(klik untuk memperbesar | © KITLV)

Waktu: 1930, 1933, 1935
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan: